Proses pengolahan kopi cara kering dilakukan dengan tahapan berikut ini :
Panen –» Sortasi Buah –» Pengeringan –» Pengemasan dan penyimpanan –» Sortasi Biji Kering –» Pengupasan kopi
Berikut ini tahapan pengolahan kopi cara kering, diantaranya:
Sortasi (proses penyortiran) buah kopi pertama kali dilakukan pada saat panen dengan memetik buah kopi yang betul-betul masak. Namun ketika proses pengolahan kopi akan berlangsung maka penyortiran buah kopi mesti dilakukan lagi guna memilih buah kopi yang memenuhi kriteria atau kualitas yang baik untuk diolah.
Cara menyortir kopi yang akan diolah adalah sebagai berikut:
Cara menyortir kopi yang hampa atau terserang bubuk adalah dengan memasukan buah kopi ke dalam air, bila buah kopi mengapung di atas air menandakan buah kopi tersebut isinya hampa atau terserang bubuk.
Buah kopi yang sudah disortir dan dipisahkan antara yang matang dan padat berisi dengan buah kopi yang belum matang dan hampa harus secepatnya dikeringkan agar kualitasnya tetap terjaga.
Pengeringan buah kopi bisa dilakukan dengan dua cara;
Ciri-ciri kopi yang sudah kering adalah bila diaduk akan terdengar bunyi gemerisik.
Cara pengeringan buah kopi yang bisa menurunkan kualitas unsur kimia biji kopi diantaranya;
Kopi yang sudah kering dikupas kulit tanduk dan kulit arinya dengan menggunakan mesin pengupas biji kopi (huller). Pengupasan kulit kopi dengan terlebih dahulu merebus buah kopi harus dihindari karena akan menurunkan mutu biji kopi.
Biji kopi yang sudah dikupas kulitnya dan sudah dikeringkan, disortir kembali untuk menghindari tercampurnya kotoran atau benda-benda seperti tanah, krikil, ranting dan serangga.
Disamping itu proses penyortiran dilakukan untuk memperoleh ukuran biji kopi yang seragam dengan ukuran tertentu. Biasanya sortir ukuran dilakukan untuk uji mutu kopi berkualitas ekspor, ada penyortiran biji kopi kering lolos ayakan berukuran 3 x 3mm dan ukuran 5,6 x 5,6 mm yang dilakukan menggunakan mesin catador.
Referensi : Ciptadi dan Nasution (1985)