Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 8 – Pemupukan Tanaman Kopi

pedoman teknis budidaya kopi pemupukan tanaman kopi 552x266 » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 8 - Pemupukan Tanaman Kopi

Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam teknis budidaya kopi karena pemupukan akan sangat berpengaruh pada hasil produksi kopi. Pupuk mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman kopi untuk tumbuh kembang dan menghasilkan buah yang optimal.

Fungsi Pemupukan

  1. Pemupukan yang sesuai berarti memberi unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman sebagi nutrisi bagi tanaman sehingga tanaman akan memiliki daya tahan yang maksimal untuk menghadapi perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim seperti cuaca dingin, kekeringan, dan lainnya, serta memiliki daya tahan menghadapi serangan hama dan penyakit.
  2. Pemupukan yang baik akan meningkatkan kualitas hasil produksi kopi.
  3. Pemupukan yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan akan menjaga kestabilan kualitas produksi kopi yang tinggi.

Kebutuhan pupuk

pedoman teknis budidaya kopi pemupukan tanaman kopi » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 8 - Pemupukan Tanaman Kopi

Kebutuhan pupuk pada budidaya kopi berbeda-beda, hal ini tergantung pada faktor berikut:

  • Kondisi lokasi budidaya kopi

Kondisi lokasi dan lahan akan mempengaruhi kebutuhan pupuk, misalnya;

  • Lahan kopi yang berada didaerah yang bercurah hujan tinggi, maka kondisi tanah lahan kopi sering dialiri air hujan hal ini akan membawa akibat kebutuhan pemupukan yang lebih sering karena untuk antisipasi bila sebagian pupuk terbawa aliran air akibat hujan, sehingga pemupukan harus lebih sering dilakukan.
  • Tanah lahan kopi kurang mengandung unsur haram aka kebutuhan pupuk organic dibutuhkan dalam jumlah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi.
  • Tahap pertumbuhan atau umur tanaman kopi

Tahap pertumbuhan kopi seperti tahap atau stadia benih dipersemaian, stadia pembibitan di bedeng pembibitan atau polibeg dan stadia penanaman bibit kopi di tanah perkebunan akan membutuhkan kapasitas atau jumlah pupuk yang berbeda-beda sesuai stadia atau umur tanaman kopi.

  • Jenis kopi yang dibudidayakan

Jenis tanaman kopi yang dibudidayakan, baik jenis arabika, robusta dan lainnya memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda.

Jenis pupuk untuk tanaman kopi ada dua, yaitu;

  • Pupuk organik

Pupuk organik yang sangat dianjurkan untuk tanaman kopi diantaranya pupuk kandang, kompos, limbah perkebunan seperti daun-daun dan ranting kopi yang berjatuhan atau bekas pemangkasan.

  • Pupuk an-organik.

Pupuk an-organik menggunakan pupuk yang sudah tersedia seperti urea, NPK dan lainnya dengan penggunaan disesuaikan dengan ketentuan umum pemakaian pupuk.

Keberhasilan pemupukan tanaman kopi tergantung pada hal berikut:

  • Ketepatan waktu pemupukan
  • Ketepatan jenis pupuk yang diberikan
  • Ketepatan dosis atau banyaknya pupuk untuk tiap fase tanaman kopi
  • Ketepatan cara pemberian pupuk.

Penggunaan pupuk organik sangat berpengaruh untuk menyuburkan tanah dengan bahan organik yang rendah dibawah 3,5%.

Tanah yang subur dengan kadar bahan organiknya di atas 3,5% tidak mutlak membutuhkan pupuk organik, dalam kondisi ini pupuk organik berguna sebagai penambah kesuburan tanah.

Dosis pemakaian pupuk organik adalah 10-20 kg untuk setiap pohon per/tahun.

Cara pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk secara melingkar sekitar 75 cm dari batang pohon kopi, di masukkan ke dalam tanah dengan kedalaman 2-5 cm.

Pemberian pupuk dilakukan dua kali per tahun, yaitu;

–  Pada awal musim hujan.

–  Pada akhir musim hujan.

Pembuatan pupuk kompos dari limbah kebun kopi

Limbah perkebun kopi berupa bahan organik seperti daun, ranting, kulit kopi dan lain sebagainya bisa diolah menjadi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menstabilkan produksi kopi yang berkualitas. Kulit kopi, daun-daun, dan bahan organik lainnya dipotong kecil-kecil (bisa dicacah menggunakan mesin pencacah).

Cara membuat bahan kompos diantaranya sebagai berikut:

  • Bahan organik (daun kopi, kulit kopi dan lainnya) dicampur secara merata dengan pupuk kandang, urea dan fosfat alam dengan perbandingan 1 m³ kulit kopi + 10 kg pupuk kandang + 1 kg urea + 5 kg fosfat alam.
  • Campuran bahan-bahan kompos tersebut disatukan di dalam bak pengomposan, tinggi bahan kompos sekitar 1 meter lalu ditutup terpal atau plastik.
  • Lama proses pengomposan minimal 2 (dua) minggu, setelah itu pupuk kompos bisa digunakan.

Artikel Terkait: