Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 4 – Penggunaan Bibit Kopi Unggul (Pembibitan)

pedoman teknis budidaya kopi penggunaan bibit kopi unggul 552x266 » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 4 - Penggunaan Bibit Kopi Unggul (Pembibitan)

Dalam artikel pedoman teknis budidaya kopi bagian 1 sampai 3 telah diutarakan tentang pemilihan lahan, persiapan lahan, pengendalian gulma, pembuatan lubang tanam, pengaturan jarak tanam bibit kopi dan penanaman pohon penaung tetap dan pohon penaung sementara. Langkah selanjutnya dalam teknis budidaya kopi adalah pembibitan.

Teknis pembibitan tanaman kopi terdiri dari pemilihan dan penggunaan bibit kopi unggul, teknis pembibitan generatif menggunakan benih kopi, pembibitan vegetatif dan pembibitan dengan cara stek serta teknis penanaman bibit kopi.

Pemilihan dan penggunaan bibit kopi unggul

Salah satu langkah penting dalam budidaya kopi adalah pemilihan bibit kopi unggul. Bibit kopi unggul sudah banyak tersedia di tempat-tempat penyediaan bibit kopi dan di pasaran pada umumnya. Namun yang paling penting dalam pemilihan bibit unggul adalah bibit unggul yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan daerah budidaya kopi bersangkutan. Bibit unggul yang sesuai dengan kondisi lingkungan selain akan tumbuh subur dan tahan serangan hama dan penyakit sehingga produktivitas kopi akan optimal, juga akan menghasilkan mutu citarasa dan aroma kopi yang berkualitas.

pedoman teknis budidaya kopi penggunaan bibit kopi unggul » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 4 - Penggunaan Bibit Kopi Unggul (Pembibitan)

Bibit kopi yang unggul bisa didapat dengan cara generatif melalui benih varietas kopi dengan persemaian biji kopi, dan dengan cara vegetatif berupa sambungan klon yang unggul yang diperbanyak, dan juga berupa sistem stek pada tanaman kopi unggul. Saat ini telah dikembangkan cara-cara lain pembibitan kopi unggul diantaranya cara Somatic Embryogenesis (SE).

Penggunaan cara memperoleh benih yang efektif dan efisien dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan lahan budidaya kopi, misalnya lingkungan budidaya kopi rawan serangan penyakit dan hama kopi maka bisa diupayakan bibit unggul dengan cara klon atau sambungan pohon kopi yang telah teruji tahan penyakit tertentu. Salah satu contoh sambungan bibit unggul yang tahan penyakit menggunakan bibit unggul Robusta BP308 pada bagian bawah dan disambung dengan bagian atas dari klon kopi arabika yang sudah teruji memiliki produktivitas yang optimal dan kualitas citarasa yang tinggi, sehingga sambungan ini diharapkan bisa menghasilkan bibit unggul yang tahan penyakit, tinggkat kesuburan dan produktivitas tinggi sekaligus memiliki citarasa dan aroma kopi yang enak.

Berikut ini beberapa contoh bibit kopi unggul yang dianjurkan oleh Kementrian Pertanian RI *) diantaranya:

  1. Bibit unggul kopi arabika anjuran baru adalah jenis bibit kopi arabika Andungsari 1 (AS 1), kopi arabika Gayo 1, kopi arabika Gayo 2 dan jenis kopi arabika Sigarar Utang.  Penggunaan bibit kopi arabika unggul anjuran baru ini disesuaikan dengan kecocokan kondisi lingkungan dan lahan budidaya kopi di masing-masing daerah. Jenis bibit unggul kopi arabika anjuran lama diantaranya bibit unggul kopi arabika Kartika 1, kopi arabika Kartika 2, kopi arabika AB3, kopi arabika S795 dan kopi arabika USDA 762. Selain jenis bibit unggul kopi dengan cara varietas atau persemaian biji seperti yang tersebut diatas, untuk kopi arabika sudah ada jenis bibit unggul kopi yang dihasilkan dari klon unggul diantaranya jenis kopi arabika Andungsari 2-klon (AS 2K).
  1. Bibit unggul kopi robusta yang baik dan sangat dianjurkan merupakan bibit yang dibentuk secara vegetatif atau menggunakan sambungan beberapa klon atau jenis unggul. Sistem sambungan yang sangat baik untuk kopi robusta adalah poliklonal atau sambungan beberapa klon kopi dalam satu pohon, biasanya 3 sampai 4 klon unggul. Hal ini disebabkan adanya penyerbukan silang pada kopi robusta. Bibit kopi robusta unggul terdiri dari klon BP308 yang tahan serangan hama dan parasit untuk bagian bawah, dan bagian atas merupakan kombinasi dari beberapa klon yang sesuai dengan lingkungan budidaya kopi pada daerah tertentu. Penggunaan klon bisa dipilih dari jenis bibit unggul kopi robusta diantaranya bibit unggul kopi robusta BP42, kopi robusta BP234, kopi robusta BP237, kopi robusta BP288, kopi robusta BP358, dan kopi robusta BP409.

Artikel Terkait: