Langkah-langkah pedoman teknis budidaya kopi penanaman penaung dilakukan setelah langkah pemilihan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kopi baik dari segi iklim maupun kondisi tanah, dan persiapan lahan yang akan ditanami kopi dari mulai pembukaan lahan dan pengendalian gulma serta pembuatan lubang tanam dan pengaturan jarak tanam selesai dilakukan, maka lahan bisa ditanami tanaman penaung dan setelah itu sebaiknya dibiarkan dulu selama 6 bulan.
Pada periode tersebut lahan bisa ditanami tanaman semusim yang bisa menghasilkan bagi pembudidaya kopi, seperti tanaman kacang-kacangan, palawija dan lainnya. Pada periode ini pula dilakukan penanaman pohon penaung. Penanaman pohon penaung yang terbaik adalah satu tahun sebelum menanam kopi.
Namun bila pada saat pembukaan lahan kebun kopi sudah ada tanaman penaung yang tidak ditebang, maka pada periode ini bisa menambah tanaman penaung terutama tanaman penaung tetap dan tanaman penaung sementara yang bisa menahan erosi tanah, karena kerusakan tanah akibat erosi sering terjadi pada periode ketika bibit kopi belum ditanam ketika lahan masih kosong dimana tidak ada perakaran pohon yang bisa menahan degradasi tanah akibat erosi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pedoman teknis budidaya kopi penanaman penaung diantaranya sebagai berikut:
Fungsi pohon penaung adalah untuk melindungi bibit tanaman kopi dari panas dan hujan juga menahan erosi tanah. Oleh karena itu pohon penaung harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
Pohon penaung harus dipilih yang memiliki akar tunggang yang menembus ke dalam tanah agar pohon berdiri kokoh sehingga bisa menahan terpaan angina dan hujan dan akarnya bisa melindungi lahan dari erosi.
Pilih pohon penaung yang cabangnya bisa diatur sehingga tidak menutupi lahan budidaya kopi, dan cahaya matahari bisa masuk ke lahan budidaya kopi.
Pilihlah jenis pohon penaung yang memiliki daun berukuran kecil-kecil, kuat tidak mudah rontok dan tidak menghalangi masuknya sinar matahari ke lahan budidaya kopi.
Pilih pohon penaung yang sudah diketahui berumur panjang seperti pohon kayu-kayuan sehingga tahan lama.
Pilih pohon penaung yang bisa menghasilkan bahan organik yang bisa bermanfaat untuk menambah kesuburan lahan, diantaranya bisa digunakan untuk bahan pupuk hijau dan hindari penanaman pohon penaung yang memiliki sifat racun.
Pilih pohon penaung yang bisa bermanfaat untuk makanan ternak baik dimanfaatkan daunnya atau rantingnya.
Pilih pohon penaung yang sudah diketahui mendukung budidaya kopi, dan jangan memilih pohon penaung yang bisa menjadi inang bagi hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kopi.
Pilihlah pohon penaung yang perakarannya kuat agar bisa menahan erosi pada lahan kopi
Pohon penaung bisa dimanfaatkan daun-daunnya yang berjatuhan untuk tambahan pupuk organik.
Dengan adanya pohon penaung sementara di lahan kopi maka pertumbuhan gulma bisa ditekan.
Jarak tanam pohon penaung sementara sekitar 2 – 4 meter atau mengikuti kontur lahan yang tersedia.
Rujukan : Good Agriculture Practices on Coffee, Kementrian Pertanian, 2014