Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 10 – Panen dan Pasca Panen

pedoman teknis budidaya kopi panen dan pascapanen 552x266 » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 10 - Panen dan Pasca Panen

Panen

  1. Biji kopi yang berkualitas dan dicari oleh pembeli adalah biji kopi yang besar, beraroma dan bercitarasa enak.
  2. Biji kopi yang sangat baik dipanen adalah biji kopi yang berasal dari buah kopi yang sudah matang.
  3. Ciri-ciri buah kopi yang matang adalah warna kulit buah sudah merah.
  4. Keunggulan buah kopi yang sudah matang adalah memiliki daging buah yang lunak sehingga lebih mudah diproses, daging buah berlendir dan memiliki rasa yang manis karena mengandung senyawa gula yang cukup tinggi.
  5. Pemanenan buah kopi yang berwarna merah atau sudah matang secara teknis akan lebih menguntungkan dibanding memanen buah kopi yang berwarna hijau atau kuning atau masih mentah, diantaranya :
  • Kulitnya mudah dikelupas sehingga pemerosesan selanjutnya untuk mendapatkan biji kopi lebih mudah.
  • Buah kopi merah memiliki berat biji kopi yang lebih tinggi dari daging buah sehingga keuntungan yang didapatkan dari hasil panen lebih besar.
  • Buah kopi merah menandakan kematangan fisiologi tanaman kopi sehingga ukuran biji kopi akan maksimal. Bentuk biji kopi yang lebih besar akan menghasilkan mutu biji kopi lebih baik dan citarasanya lebih tinggi.
  • Ditinjau dari sisi proses pengolahan biji kopi untuk menghasilkan kopi yang enak, biji kopi yang diperoleh dari buah kopi yang sudah matang mudah dikeringkan sehingga waktu pengeringan lebih efektif.
  1. Panen buah kopi yang belum masak dengan ciri warna buah hijau dan kuning, atau buah kopi yang terlampau masak dengan ciri buah berwarna hitam dan buah kopi yang kurang sehat akan menurunkan mutu biji kopi serta aroma dan rasa yang kurang enak.
  2. Untuk menghasilkan kualitas biji kopi yang baik maka pemanenan harus dilakukan secara efektif dan hasil panen kopi harus secepatnya diolah agar biji kopi dalam keadaan segar segingga citarasa dan aromanya terjaga. Biji kopi yang dibiarkan lama setelah sudah dipanen akan menyebabkan fermentasi alami yang berakibat pada rasa dan aroma yang kurang baik.

Penanganan Pasca panen

pedoman teknis budidaya kopi panen dan pascapanen » Pedoman Teknis Budidaya Kopi Mudah Praktis Bagian 10 - Panen dan Pasca Panen

Biji kopi yang sudah dipanen harus secepatnya diolah agar mutu biji kopi, citarasa dan aromanya tetap berkualitas. Cara pengolahan buah kopi pascapanen terdiri dari dua cara, yaitu;

  1. Pengolahan cara kering (Dry processed)

Pengolahan buah kopi secara kering terdiri dari dua jenis yaitu:

  • Pengolahan dengan pemecahan buah
  • Pengolahan tanpa pemecahan buah

Pengolahan buah kopi cara kering setelah buah kopi dipetik saat panen maka langsung dikeringkan dibawah terik sinar matahari sampai kulit kopi keriput dan kering, dan terdengan bunyi gemerisik bila kopi diaduk. Setelah pengeringan kopi selesai, buah kopi kering dikupas kulitnya dengan mesin pengupas atau mesin hulling, dan akhirnya biji kopi disortir yang tidak cacat dan bisa langsung dijual atau diolah menjadi kopi bubuk.

  1. Pengolahan cara basah (Wet processed)

Pengolahan secara basah umumnya terdiri dari dua jenis yaitu:

  • Pengolahan basah giling kering
  • Pengolahan basah giling basah

Pengolahan cara basah melalui tahapan panen buah kopi yang sudah matang cirinya adalah buah kopi berwarna merah, setelah itu buah kopi yang sudah dipetik dipilih yang berukuran seragam dan ukuran yang berbeda dan ada cacat dipisahkan. Setelah sortasi buah diakukan pengupasan kulit buah kopi yang berwarna merah dengan mesin pengupas atau pemecah buah yang biasa dikenal dengan mesin pulper.

Buah kopi yang sudah dibuang kulitna tinggal biji kopi, namun pada biji kopi masih menempel sisa daging buah pada proses pemecahan buah dan lendir-lendir dari daging buah, untuk menghilangkannya harus dilakukan fermentasi, setelah itu dilakukan pencucian biji kopi hasil fermentasi sampai bersih, dan kemudian dilakukan proses pengeringan dengan mesin pengering.

Biji kopi yang sudah kering dipilih yang berukuran seragam dan tidak cacat lalu kulit yang menempel pada biji dikupas dengan mesin pengupas kulit kopi atau mesin huller sehingga dihasilkan biji kopi tanpa kulit atau “kopi beras” yang siap dijual atau diolah menjadi kopi bubuk. Untuk menghasilkan aroma yang enak biasanya biji kopi “beras” disangrai sebelum ditumbuk menjadi kopi bubuk.

Artikel Terkait: