Pada lahan tanam kopi selain bisa digunakan sistem tumpangsari dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan, para petani kopi juga bisa memadukan perkebunan kopi dengan ternak.
Secara umum jenis hewan ternak yang bisa dipadukan dengan usaha penanaman kopi adalah sapi, kambing, domba dan lebah, namun para petani bisa menyesuaikan hewan ternak yang sesuai di wilayahnya dan tentunya sesuai dengan lingkungan perkebunan kopi yang ada.
Ketika pembudidaya kopi memutuskan untuk melakukan penanaman kopi dengan sistem tumpangsari dengan ternak maka harus diupayakan pohon penaung yang bisa dijadikan pakan ternak. Bila pembudidaya akan menggabungkan perkebunan kopi dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan dan ternak, maka harus mengupayakan jenis tanaman semusim atau tanaman tahunan yang bisa dijadikan pakan ternak. Untuk kebutuhan pupuk hijau bisa diperoleh dari pupuk kandang kotoran ternak, sehingga semua unsur dilahan kopi bisa menambah manfaat.
Cara pemeliharaan ternak yang dipadukan dengan kebun kopi diantaranya:
Kandang yang terletak di lahan kopi atau di dekat lahan akan memudahkan pemberian pakan dari pakan hijau daun-daun tanaman penaung, atau daun kopi yang dipangkas, juga tanaman musiman yang ada di lahan kopi, manfaat lainnya adalah pembuangan kotoran ternak bisa langsung di tempatkan di wilayah lahan kopi untuk dijadikan pupuk hijau atau pupuk organik
Hewan ternak ditempatkan di kandang yang permanen atau semi permanen sehingga nyaman di dalam kandang dan jangan melepas hewan ternak diperkebunan kopi agar tidak merusak lahan dan bibit kopi atau tanaman kopi yang sedang tumbuh membesar.
Pakan ternak yang berupa pakan hijau diambil dari tanaman penaung tetap maupun penaung sementara atau tanaman semusim yang sengaja ditanam di lahan kopi sebagai diversifikasi usaha. Dengan demikian harus dipilih tanaman penaung atau tanaman musiman yang bisa dijadikan pakan ternak sesuai dengan jenis hewan yang diternak. Hal ini agar lahan kopi menjadi multi manfaat.
Selain itu pakan ternak bisa diperoleh dari kulit buah kopi bekas pengolahan kopi pasca panen. Kulit buah kopi untuk pakan ternak harus diolah dulu, atau dicampur dengan pakan lainnya.
Alternatif pakan ternak bisa diperoleh dari gulma tanaman yang tumbuh di lahan kopi seperti tanaman rumput liar dan tanaman lainnya.
Hasil pemangkasan daun kopi atau daun pohon penaung juga bisa dijadikan pakan ternak.
Tanaman yang ada di lahan kopi yang tidak dijadikan pakan ternak bisa dijadikan pupuk kompos atau pupuk hijau untuk menambah kesuburan lahan kopi. Pupuk hijau dari daun tanaman yang tidak dimakan ternak bisa dikumpulkan dan dibuat kompos. Bila lahan perkebunan kopi tidak rata atau bergelombang, masukkan daun yang terkumpul ke bagian tanah yang bergelombang agar rata, makin sering diisi daun atau ranting tanaman tanah yang bergelombang atau banyak lubang bisa rata kembali dengan lebih gembur.
Gunakan limbah kotoran ternak sebagai pupuk kandang untuk lahan kopi disamping pupuk lainnya seperti NPK atau urea. Cangkullah tanah disekitar pohon kopi kemudian masukkan pupuk kandang dan kubur kembali agar kesuburan tanah meningkat. Sementara pemupukan menggunakan pupuk lain tetap dilakukan sesuai ketentuan, karena tanah yang unsur haranya kurang, bisa di penuhi oleh pupuk yang mengandung unsur-unsur hara seperti N, P, K, Ca dan lainnya.